BerandaSemarang – Belasan rumah di perkampungan nelayan di Semarang Utara, Kota Semarang, rusak dihajar gelombang pasang. Sejumlah warga terpaksa mengungsi sementara ke tempat lain yang lebih aman.
Sekretaris Kecamatan Semarang Utara Margo Haryadi mengungkapkan gelombang pasang menerjang rumah warga di RT 01 RW 15 Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, pada Minggu malam, 6 Desember 2020.
“Cuaca buruk beberapa hari terakhir membuat tanggul penahan gelombang air laut jebol tadi malam sekitar pukul pukul 23.30 WIB. Sehingga gelombang langsung mengantam rumah warga,” tuturnya saat dikonfirmasi wartawan, Senin, 7 Desember 2020.
Margo mengungkap setidaknya ada 13 rumah warga, yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, rusak. Rumah-rumah tersebut milik Jumsani, Mur Faizah, Mulyono, Suranto, Darmadi, Kamin, Muhammad Soleh, Slamet Romandhon, Siti, Sutrimo, Sarmonah, Ngatminah dan Toni.
Rata-rata kerusakan terjadi di bagian belakang rumah, yakni dapur dan kamar mandi. Menghindari hal tak diinginkan, sejumlah warga, terutama orang tua dan anak-anak diungsikan ke rumah kerabat terdekat atau tetangga yang jauh dari jangkauan gelombang air laut.
āUntuk bantuan sudah kami kirimkan lewat lumbung sembako dari kelurahan,ā ujarnya.
Margo mengimbau, warga yang tinggal di kawasan bibir pantai untuk lebih meningkatkan kewaspadaan mengingat saat ini cuaca masih belum menentu. Jika memang membahayakan keselamatan, ia minta agar warga segera mengungsi
Hartono salah satu warga Tambaklorok mengungkapkan gelombang laut yang menerjang rumah warga berketinggian 1,5 meter. Tanggul penahan ombak jebol sehingga air laut sampai ke permukiman warga.
āTanggul penahan ombak jebol, sehingga ombak sekira 1,5 meter menghantam rumah warga pada Minggu malam. Perabotan rumah warga yang terkena ombak juga terbawa ke laut,ā tutur dia.
Selain memporak-porandakan 13 rumah, perahu milik para nelayan diketahui juga mengalami kerusakan. Bahkan ada dua perahu yang tenggelam imbas gelombang pasang tersebut.
Hartono berharap pemerintah segera turun tangan untuk membantu kekhawatiran warga. Mengingat dengan rusaknya tanggul maka sewaktu-waktu bisa datang terjangan ombak lebih tinggi dan kuat. Terlebih cuaca juga masih tidak menentu, intensitas hujan tinggi disertai angin kencang.
āRumah yang menghadap selatan itu ada sekira 25 lebih rumah rawan terkena ombak. Bahkan bisa satu RT terkena ombak dengan ketinggian 1, 5 meter hingga tiga meter,” imbuhnya.
Sumber: Tagar.id